Remaja dalam pertumbuhannya, sering mengalami permasalahan. Namanya saja remaja, sebuah masa transisi dari anak-anak ke masa kedewasaan. Para remaja belum memiliki jati diri. Terkadang ingin dikatakan dewasa akan tetapi kenyataannya masih bertingkah seperti anak-anak. Atau kebalikannya.
Trend di kalangan remaja yang tidak akan pernah bisa dihapuskan adalah “percintaan dan pacaran”. Kalau kata remaja sih cinta monyet/ cinta sesaat.
Berbahaya atau tidak cinta bagi remaja?
Kalau melihat fenomena pola pergaulan remaja sekarang ini. Rasanya kok kita apalagi orang tua terkadang khawatir. Bagaimana tidak, remaja sekarang ini adalah remaja yang modern. Bukan remaja kuper (kurang pengetahuan dan pergaulan). Era global katanya.Era yang penuh dengan kebebasan. kebebasan berpikir, berekspresi dan bergaul.
Akan tetapi pola pergaulan remaja ini sangat rentan dengan kemajuan zaman sekarang. Maraknya pornografi, kekerasan, pemerkosaan, kriminalitas yang didukung dengan adanya kemajuan teknologi begitu merusak remaja.
Cinta merupakan fitroh yang dianugerahkan Allah kepada setiap makhluknya (terutama manusia). Cinta merupakan sesuatu yang indah dan suci. Keberadaannya akan membuat orang damai, bahagia dan serasa tak ada permasalahan yang membebani. Rasa cinta ini muncul dari manusia satu kepada yang lain. Yang diimplementasikan dengan rasa sayang dan saling mengasihi. Hidup serasa semakin berarti ketika cinta telah singgah di hati.
Begitulah kata pepatah…
Virus seperti itulah yang mungkin telah merasuk di kalangan remaja. Akhirnya timbulah fenomena pacaran.
Sebenarnya pacaran itu apa ya?
Pacaran, budaya anak muda sekarang. Kalau tidak pacaran katanya katro, kuno, dan abnormal. Itu semua g benar kok…
Siapa bilang pacaran adalah segalanya? Hanya para pujangga cintalah yang mengatakan seperti itu.
Pacaran bagi remaja, lebih kepada hal-hal yang terkadang menjerumuskan. Karena remaja belum paham tentang hakikat cinta dan biasanya salah menempatkan perasaan cintanya (terutama cinta kepada lawan jenis)
Sudah banyak contoh dampak negative pacaran pada remaja. Misal; hamil di luar nikah (married because accident), pemerkosaan, kekerasan, dll. Ini yang perlu dicegah dan dihindari oleh para remaja.
Mungkin usia remaja dapat dikatakan usia dini untuk berpacaran. Apalagi usia sekolah SMP ataupun SMA. Usia yang masih dalam perkembangan. Banyak yang dapat dilakukan oleh para remaja. Prestasi yang menjanjikan dan kesempatan belajar masih terbuka lebar.
Bayangkan saja, semua cita-cita yang telah kita ukir sejak kecil akan musnah begitu saja karena ulah kita sendiri. Tidak lulus ujian gara gara berpacaran, tidak logis juga kan?
Manfaatkan masa remajamu sebaik mungkin. Remaja merupakan harapan bangsa, ketika remaja-remaja hancur dan salah jalan maka akan jadi apa dunia ini.
Jangan kecewakan orang tua kita yang telah bersusah payah untuk mendidik dan membesarkan kita.
http://noent.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar